Monday, February 20, 2017

TRAVELLING WITH BABY

Selama hampir 20 bulan ini, daftar tamasya Naya adalah ke Bogor, Bandung, Jogjakarta, Surabaya dan Singapore... Waktu perjalanan ke Jogjakarta dan Singapore, Naya sudah mulai memasuki masa-masa MPASI. Naya makan Mpasi Homemade, dia menolak Mpasi instan alias muntah, hehehe. Di bawah ini adalah pengalaman saya membawa Naya travelling:

  1. Pertimbangan saya mengajak Naya pergi ke Jogjakarta dan Singapore adalah jarak tempuh dari Jakarta tdk terlalu lama... Sehingga resiko anak rewel & tidak nyaman bisa dipersingkat
  2. Untuk destinasi ke luar negeri, saya memilih untuk membawa Naya bepergian ketika imunisasi wajibnya sudah selesai....
  3. Ketika travelling menggunakan pesawat terbang, saya membekali Naya Earmuff dan Empeng (pacifier). Nyatanya, Naya ga betah pakai Earmuff, jadi... tali Earmuffnya saya buka... Dan hanya saya tempelkan di kuping Naya selama pesawat take off & landing... Sisanya di atas pesawat, Naya ngempeng..... 
  4. Sebelum hari H jalan-jalan itu tiba, saya selalu mengajak Naya berkomunikasi... Saya selalu tekankan bahwa Naya sebentar lagi akan bepergian naik pesawat.... Saya selalu utarakan berulang-ulang apa yang menjadi harapan saya, seperti "Nanti Naya selama diperjalanan jadi anak baik yaaa, tidak rewel, gampang tidur ketika di pesawat dan selama perjalanan, minum susunya banyak, makannya banyak dan lain-lain" Saya percaya bahwa anak bayi sekalipun mengerti akan penjelasakan kita....
  5. Saya menyewa stroller lipat yang bisa masuk Cabin... ketimbang Yoyo, saya lebih memilih untuk menyewa Pockit karena sangat ringan & dilipat menjadi part yg kecil. 
  6. Saya juga membawa baby carrier jaga-jaga kalau Naya rewel di stroller... Saya membatasi pemakaian baby carrier... Tidak terlalu lama... 
  7. Saya tetap membawa sterilizer selama Travelling.. Gunanya adalah untuk mensterilkan dan menyimpan botol2, peralatan makan, empeng dan menghangatkan Mpasi Homemade yang saya bawa.
  8. Di Jogja, saya memesan Catering Mpasi Bayi... Menurut saya, Catering Mpasi Bayi adalah salah satu perpanjangan tangan Allah untuk memperingan tugas saya sebagai ibu. Hahaha. 
  9. Di Singapore, karena tidak ada catering mpasi bayi, akhirnya saya membawa slowcooker merk TAKAHI... Lumayan ribet sihhh cuma gak seribet yg dibayangkan kok ketika sudah dijalani.... Beras sudah saya masukin ke dalam zipper plastic per 1x masak... 
  10. Saya bawa cooler bag GABAG untuk menyimpan bahan-bahan Mpasi seperti: sayuran cincang (di plastikin pakai zipper plastic berdasarkan jenis: wortel, labu, brokoli, kembang kol, zukini), keju berbentuk dadu, kaldu ayam/daging/ikan beku yang saya masukan ke dalam kantung ASI sehingga lebih compact masuk ke dalam cooler bag, dan daging/ayam/ikan beku..... Semua bahan-bahan tsb saya masukan ke dalam cooler bag GABAG bersama dengan ice pack yang banyaak, hehehe. Sesampainya di hotel, bahan-bahan tsb langsung berpindah ke kulkas kamar hotel.... Alhamdulillah cooler bag saya lolos dgn sangat mulus di penjagaan bandara. 
  11. Sebelum travelling, saya pergi ke DSA untuk meminta obat-obatan P3K... Saya selalu membawa termometer, obat panas, flu, batuk, diare, oralit, diaper rash, balsam bayi, obat lebam, dan salep kulit untuk digigit nyamuk/serangga
  12. Saya juga membawa snack bayi: keju slice, regal, biskuit bayi yg saya masukan ke dalam sebuah Tupperware kecil
  13. Jangan lupa membawa topi, sweater, selimut untuk si bayi.... Perjalanan di bandara / pun di dalam pesawat kadang-kadang bisa menjadi sangat dingin... Bayi pun rentan masuk angin...
  14. Ibu / ayah tenang = bayi pun tenang :D

No comments:

Post a Comment