Alhamdulillah, bulan Ramadhan kali ini benar-benar penuh berkah. Selama hampir 1,5 tahun saya dan suami saya menunggu kehadiran si buah hati, akhirnya di awal Ramadhan, rezeki itu tiba, Saya dinyatakan positif hamil oleh Obgyn.
Saat ini kandungan saya (insya Allah) baru berusia 7minggu. Awalnya, saya sudah beberapa kali melakukan percobaan test pack namun yang terlihat selalu "Satu Garis" alias Negatif. Selain itu, jadwal haid saya juga tidak teratur. Seringkali mundur sampai 6 hari, jadi saya seperti sudah "kebal" sama yang namanya telat haid. Namun setelah entah mengapa, di Bulan Juni ini feeling saya kok agak sedikit berbeda ketika saya sudah mulai telat haid sekitar 4 hari. Ketika saya bercermin, saya selalu fokus pada perut saya yang buncitnya ke depan. "Perasaan saya gak gendut2 amat, tp kenapa perutnya buncit begini yaa", batin saya dalam hati.
Akhirnya tanpa sepengetahuan suami, saya mencoba test pack. Ketika melihat hasilnya, ternyata muncul "Dua Garis" namun garis yang satu tipiiiis sekali. Merasa sangat deg-deg an saya akhirnya mencoba menghubungi suami di kantor. Respon suami sangat kalem, walau akhirnya dia mengaku juga kalau setelah menutup telvon dari saya, dia jadi salah tingkah sendiri dan bergegas ke mushola untuk sholat, padahal baru saja dia pulang dari masjid kantor untuk sholah Dzuhur berjamaah. Hihihihi. Mendadak pikun :P
Keesokan harinya saya mencoba kembali Test Pack, hasilnya pun tetap sama. Berhubungan sudah 2 kali mencoba Test Pack dengan merk yang berbeda dan hasilnya sama, maka saya dan suami memutuskan untuk pergi ke Obgyn. Saat itu sudah malam, hari Jumat. Saat dimana menunggu dipanggil oleh dokter adalah masa-masa penyiksaan. Saya sangat deg-deg an. Antara excited sama takut kecewa. Sesampainya di obgyn, dokter hanya berkata:
"Ini mah belum ada kantong rahimnya... Belum bisa dinyatakan hamil. Tunggu seminggu lagi yah.... Karena bisa jadi hamil tapi bisa jadi malah haid. Kalo memang di minggu ini kamu Haid, segera balik ke saya yah.... Hormon kamu perlu di cek tuh"
Glek.... Campuran rasa kecewa, sedih, dan mau kelihatan cool di depan Dokter menjadi satu... Dokter hanya memberi saya resep vitamin yang mengandung Zat Besi. Di mobil, saya dan suami hanya bisa diam.... Terutama suami, saya sangat melihat dia diam yang tidak wajar. Mungkin sedikit kecewa akan euphoria yang kita alami.
Sambil menanti jadwal kunjungan ke Obgyn tiba, saya masih sempat sesekali mencoba Test Pack: hasilnya tetap sama.
Seminggu kemudian, saya akhirnya datang kembali ke Rumah Sakit Hermina Tangerang. Namun.... Sehari lebih cepat dari yang dokter jadwal kan.... Kali ini rencana saya hanya mau periksa Lab saja. Ntah kenapa deh, saya tuh penasaran banget kenapa hasil Test Pack selalu 2 Garis. Apakah si alat tsb kurang akurat? Akhirnya pulang kerja saya cek Lab dan hasil Lab nya dinyatakan saya Positif. Sumringah mengembang di bibir kami, namun tetap saja ga mau terlalu banyak berandai-andai terlalu tinggi, takut jatuhnya sakit :D
Esoknya, saya kembali ke Obgyn dan alhamdulillah..... Kantung janin sudah terlihat meski belum terlihat ada janin. Berkah bulan Ramadhan, subhanallah, alhamdulillah :)
Saya berkunjung ke Obgyn dr.Nurhasanah Hastawati, SpOg di Rumah Sakit Hermina Tangerang, beliau ramah, menenangkan, optimis kalau memberi saran dan sangat komunikatif, Sejauh ini saya merasa nyaman kontrol kandungan dengan beliau. Pemilihan RS juga berdasarkan akses yang paling dekat dengan rumah saja, biar ga repot
Berikut adalah proses kehamilan saya sampai dengan usia 7minggu:
1. Mual
Rasa paling gak enak yang pernah saya alamin. Mual saya juga diperparah karena saya punya maag lumayan akut. Jadi ketika hamil, badan memproduksi hormon-hormon yang membangkitkan asam lambung dan itu jadi menyebabkan ulu hati saya seringkali sakit dan kadang terasa sesak untuk bernafas. Tersiksa sekali kalau sedang mual....... Di usia 6 minggu, saya harus di infus 2 macam dalam waktu 3 jam yaitu cairan obat lambung dan juga cairan gula + vitamin. Hal ini dikarenakan saya sulit makan, lemas, sehingga dokter khawatir nutrisi untuk si janin tidak memadai. Untungnya saya tidak sampai di rawat di RS.
2. Muntah
Intensitas muntah saya alhamdulillah tidak sering. Tapi sekalinya muntah, seperti lagi drama..... Volume muntah nya banyak sampai lutut saya lemas. Biasanya muntah sering terjadi kalau terlalu kenyang + makanan terlalu berbumbu atau sehabis gosok gigi.
3. Mood naik turun
Saya jadi sangat sensitif, terutama kepada suami. Saya merasa dicuekin, tidak disayang (padahal sepertinya dia biasa-biasa saja, hihihi). Pengennya di tanyain terus, disayang. Kemudian.... Saya sering merasa kesepian karena di rumah memang saya hanya tinggal berdua dengan suami, kami di Tangerang sedangkan org tua saya di Jakarta. Entah mengapa, saya sangat membutuhkan ibu saya. Cuma ingin lihat muka ibu saya saja... Hihihi. Pokoknya jadi gampang sedih deh....
4. Malas mandi
Malas mandi karena perut saya rasanya selalu bergejolak mual. Jadi saya seperti enggan sekali mandi. *modus aja kaliiii :P
5. Drama mau makan
Saya menjadi sangat pemilih dalam makan. Tidak mau lihat/dengar/cium makanan yang berbumbu tajam. So far makanan yang masuk ke perut hanya: bubur, biskuit, buahnya apel dan melon, sayur gak mau... Huek.... Pernah, ketika sedang menyetir mobil, saya menepikan mobil karena ingin sekali muntah... Penyebabnya cuma hal sepele: karena di Radio, penyiarnya sedang membicarakan menu buka puasa mereka. Ngebayangin makanan yang mereka mau, langsung membuat saya lemas dan ingin muntaaaaah. Hiahahaha.
6. Lemas
Lemas gak bertenaga.... Di kantor pun jadi uring-uringan (T____T)
Terlepas dari apa yang saya rasakan di kehamilan 7minggu yang berat ini, saya bersyukur dan ingin tetap positif (tidak banyak mengeluh). Tidak pantas rasanya, berkah yang Allah berikan kepada saya dan suami, saya balas dengan uring-uringan sepanjang waktu..... Terimakasih ya Allah.... Mudahkanlah, ringankanlah jalan hamba ke depan.... Amiiin YRA
Selamat yah, moga lancar kehamilannya dan persalinannyaa,amin ya rabbi
ReplyDelete