- Pertimbangan saya mengajak Naya pergi ke Jogjakarta dan Singapore adalah jarak tempuh dari Jakarta tdk terlalu lama... Sehingga resiko anak rewel & tidak nyaman bisa dipersingkat
- Untuk destinasi ke luar negeri, saya memilih untuk membawa Naya bepergian ketika imunisasi wajibnya sudah selesai....
- Ketika travelling menggunakan pesawat terbang, saya membekali Naya Earmuff dan Empeng (pacifier). Nyatanya, Naya ga betah pakai Earmuff, jadi... tali Earmuffnya saya buka... Dan hanya saya tempelkan di kuping Naya selama pesawat take off & landing... Sisanya di atas pesawat, Naya ngempeng.....
- Sebelum hari H jalan-jalan itu tiba, saya selalu mengajak Naya berkomunikasi... Saya selalu tekankan bahwa Naya sebentar lagi akan bepergian naik pesawat.... Saya selalu utarakan berulang-ulang apa yang menjadi harapan saya, seperti "Nanti Naya selama diperjalanan jadi anak baik yaaa, tidak rewel, gampang tidur ketika di pesawat dan selama perjalanan, minum susunya banyak, makannya banyak dan lain-lain" Saya percaya bahwa anak bayi sekalipun mengerti akan penjelasakan kita....
- Saya menyewa stroller lipat yang bisa masuk Cabin... ketimbang Yoyo, saya lebih memilih untuk menyewa Pockit karena sangat ringan & dilipat menjadi part yg kecil.
- Saya juga membawa baby carrier jaga-jaga kalau Naya rewel di stroller... Saya membatasi pemakaian baby carrier... Tidak terlalu lama...
- Saya tetap membawa sterilizer selama Travelling.. Gunanya adalah untuk mensterilkan dan menyimpan botol2, peralatan makan, empeng dan menghangatkan Mpasi Homemade yang saya bawa.
- Di Jogja, saya memesan Catering Mpasi Bayi... Menurut saya, Catering Mpasi Bayi adalah salah satu perpanjangan tangan Allah untuk memperingan tugas saya sebagai ibu. Hahaha.
- Di Singapore, karena tidak ada catering mpasi bayi, akhirnya saya membawa slowcooker merk TAKAHI... Lumayan ribet sihhh cuma gak seribet yg dibayangkan kok ketika sudah dijalani.... Beras sudah saya masukin ke dalam zipper plastic per 1x masak...
- Saya bawa cooler bag GABAG untuk menyimpan bahan-bahan Mpasi seperti: sayuran cincang (di plastikin pakai zipper plastic berdasarkan jenis: wortel, labu, brokoli, kembang kol, zukini), keju berbentuk dadu, kaldu ayam/daging/ikan beku yang saya masukan ke dalam kantung ASI sehingga lebih compact masuk ke dalam cooler bag, dan daging/ayam/ikan beku..... Semua bahan-bahan tsb saya masukan ke dalam cooler bag GABAG bersama dengan ice pack yang banyaak, hehehe. Sesampainya di hotel, bahan-bahan tsb langsung berpindah ke kulkas kamar hotel.... Alhamdulillah cooler bag saya lolos dgn sangat mulus di penjagaan bandara.
- Sebelum travelling, saya pergi ke DSA untuk meminta obat-obatan P3K... Saya selalu membawa termometer, obat panas, flu, batuk, diare, oralit, diaper rash, balsam bayi, obat lebam, dan salep kulit untuk digigit nyamuk/serangga
- Saya juga membawa snack bayi: keju slice, regal, biskuit bayi yg saya masukan ke dalam sebuah Tupperware kecil
- Jangan lupa membawa topi, sweater, selimut untuk si bayi.... Perjalanan di bandara / pun di dalam pesawat kadang-kadang bisa menjadi sangat dingin... Bayi pun rentan masuk angin...
- Ibu / ayah tenang = bayi pun tenang :D
Monday, February 20, 2017
TRAVELLING WITH BABY
Selama hampir 20 bulan ini, daftar tamasya Naya adalah ke Bogor, Bandung, Jogjakarta, Surabaya dan Singapore... Waktu perjalanan ke Jogjakarta dan Singapore, Naya sudah mulai memasuki masa-masa MPASI. Naya makan Mpasi Homemade, dia menolak Mpasi instan alias muntah, hehehe. Di bawah ini adalah pengalaman saya membawa Naya travelling:
Perawatan Bayi Prematur di Rumah #semangat!
Aslm Wr Wb
Akhirnya menyempatkan diri menulis blog kembali, kali ini mau sharing pengalaman pribadi bagaimana pengalaman sangat luar biasa dalam hidup membawa bayi prematur pulang ke rumah. Bismillah, semoga tulisan ini membantu para Preemie Mom di luar sana...
Sesungguhnya setelah kesulitan, ada kemudahan :)
Akhirnya menyempatkan diri menulis blog kembali, kali ini mau sharing pengalaman pribadi bagaimana pengalaman sangat luar biasa dalam hidup membawa bayi prematur pulang ke rumah. Bismillah, semoga tulisan ini membantu para Preemie Mom di luar sana...
- Anak saya, Inaya Adzkiya Sakhi (Naya), terlahir di usia kandungan 31minggu dengan berat badan 1.440gram di RS Premier Jatinegara karena cairan ketuban saya berkurang drastis
- Naya menginap di NICU selama 4 hari, sisanya di Ruang Perina... Total di RS selama 2 bulan
- Dokter kandungan yang membantu persalinan saya adalah dr. Lia Anggraeni Sp.Og sedangkan dokter anak yang membantu Naya pertama kali ada di dunia adalah dr. Nurul Iman Nilam Sari Sp,A dan dr Marissa Tania S. Pudjiadi, Sp.A. Terimakasih ya Allah, mereka semua adalah perpanjangan tanganMu di dunia untuk membantuku & Naya :) Semua dokter tersebut sangat berdedikasi, komunikatif dan secara gak langsung membantu saya melawan potensi stres ataupun babyblues yang rawan terjadi pada wanita pasca melahirkan
- Total 1 bulan Naya berada di RS Premier Jatinegara, 1 bulan sisanya, Naya berpindah ke RSIA Hermina Jatinegara karena saya ingin anak saya ditangani oleh Dokter Sub-Spesialis Perinatology yang kebetulan ada di RS tersebut... Selama di Hermina, Naya di tolong oleh dr. Idham Amir, Sp.A(K) dan dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K)
- Setelah total 2 bulan di RS, Naya diperbolehkan pulang dengan Berat Badan 2,5kg
- Selama Naya menginap di RS, Naya minum ASI perah dan kemudian, atas saran dokter, dibantu dengan Human Milk Fortifier (HMF), Naya minum ASI + HMF dari Abbott (bungkus berwarna keunguan)
- Sepulangnya Naya ke Rumah, saya meminta suster RS untuk membantu saya di hari-hari pertama saya di rumah dalam mengasuh Naya (homecare) selama 1 minggu. Alhamdulillah, ada suster baik sekali yang bersedia membantu.. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan di hidup suster yaa... Buat segala kebaikan & pertolongannya :)
- Di rumah, Naya tetap tidur dengan AC dengan suhu 25 dercel... Pengalaman, pertama kali saya pulang ke rumah, AC tidak saya nyalain... Namun tiba2, suhu badan Naya jadi naik... Badannya mendadak panas... Suster bilang, Naya kegerahan... Memang sih, suhu ruang karna saya matikan AC jadi cenderung panas... Jadi, akhirnya sejak saat itu, AC tetap saya nyalain tapi dengan selalu sigap melihat kondisi anak plus dengan baju yang nyaman serta tidak membuat si anak kedinginan. Intinya, sediakanlah ruangan yang hangat (jangan terlalu dingin & tapi juga jangan gerah) dengan sirkulasi udara yang baik...
- Saya sampai membeli timbangan badan bayi (merk yang saya beli Laica)... Hehe, tujuannya supaya bisa memantau pertambahan berat badan si anak.. Jujur ya, mengasuh anak prematur di awal-awal memang concern saya di masalah pertambahan berat badan... Dokter anak yang concern mengenai prematuritas pasti selalu fokus akan berat badan bayi agar terhindar dari resiko gagal tumbuh.. Dengan adanya timbangan BB sendiri, saya jadi tau rata2 pertambahan BB nya tiap hari dan bisa melakukan review apabila BBnya tiba-tiba tidak naik seperti biasa... Trust me, membeli timbangan BB sendiri itu worth it. hehehe. Oia buibu, jangan lupa untuk selalu memantau perkembangan berat badan, lingkar kepala, dan tinggi anak ke dalam kurva pertumbuhan yaa.
- Membawa bayi prematur ke rumah, kondisi rumah harus ekstra bersih. Lebay? Biarin.....!!! Hehehe. Membawa anak prematur ke rumah, harus tebal-tebal kuping dengan segala komen miring orang-orang.. Plis.. Bukan karna mau anak kita diasuh dengan gaya ala-ala "princess"tapi memang tubuh, imun, daya adaptasi dll mereka blm sekuat bayi yang lahir cukup bulan.. Saya juga mengganti sprei tiap hari, menyingkirkan karpet, mencuci gorden, mengelap semua perabotan yang berpotensi debu. Pokonya semua harus steril plus saya juga beli hand sanitizer (yang ini ga wajib sih, sesuai kebutuhan aja) buat jaga-jaga kalo banyak sodara yang mau pegang atau gendong Naya, kan kita ga tau sebelum gendong Naya mereka abis ngapain, tapi memang sebaiknya orang-orang diingetin untuk cuci tangan sebelum memegang preemie yang baru lahir.
- Awal-awal pulang ke rumah.. Naya tidak saya mandikan, hanya saya baluri dengan minyak kelapa.
- Suami saya tidak merokok (alhamdulillah) dan usahakan bayi prematur terbebas sebebas-bebasnya dari asap rokok.
- Saya tidak membawanya pergi2an ke luar rumah kecuali hanya untuk ke imunisasi/kontrol rutin ke dokter.
- Tidak dicium oleh para tamu yang berkunjung untuk menengok Naya. Alhamdulillah, semua keluarga besar & teman-teman saya memahami & memaklumi sepenuhnya, karena hal itu sudah dikomunikasikan dari awal dengan baik.
- Jauhkan dari orang-orang yang sakit sejauh-jauhnya. Pengalaman, Naya pernah mau imunisasi di RS.. Nun jauh di sana, ada anak yang sedang flu bersin-bersin.. Padahal jarak Naya dan Anak yg sedang flu itu jauhhh loh.. Qadarullah, akhirnya Naya pun tertular flu.. Hiks, sedih rasanya.. Setelah konsultasi dengan DSA nya, memang bayi prematur sangat rentan terkena penyakit walaupun itu lewat udara dan berjarak jauh.. Karna ternyata Naya blm kuat dengan flu yang dideritanya, akhirnya Naya hrs diinapkan kembali di RS selama seminggu untuk diobati.
- Beri bayi prematur minum ASI/Sufor secara teratur (2-3jam sekali tergantung anjuran dokter)
- Usahakan agar bayi punya waktu tidur yang cukup & berkualitas, kalau bisa punya jadwal tidur dan minum susu lebih baik, karena secara ga langsung bayi lama-lama akan merespon jadwal dengan alam bawah sadarnya, sehingga mempermudah ibu bayi untuk menyesuaikan diri.
- Imunisasi secara teratur & usahakan tidak lewat dari waktu yang sudah dijadwalkan.
- Naya rutin dijemur setiap pagi selama 15-20 menit, menurut beberapa DSA untuk saat-saat ini sebaiknya maksimal bayi dijemur sampai pukul 08.30 WIB.
- Refleks menelan Naya kurang begitu baik di awal-awal pertumbuhannya, sehingga Naya juga seringkali kesulitan menyusu... Saya rutin pumping agar ASI selalu lancar... Selama pumping, saya sempatkan untuk berdzikir, agar setiap tetes ASI yang keluar dari payudara, mengandung asma Allah.. Insyaa Allah, dengan kekuatan pikiran, saya mensugesti bahwa ASI yang keluar dengan menyebut asma Allah, akan sangat banyak mengandung kebaikan, kekuatan untuk Naya...
- Pengalaman ketika Naya flu, saya berikan di sudut ruangan air yang mendidih ditetesi dengan kayu putih/minyak telon dan sereh... Lumayan membantu juga ternyata untuk mengurangi mampet di hidungnya...
- Kangaroo Mother Care adalah salah satu metode yang sangat dianjurkan untuk preemie baby. Selain untuk menciptakan bonding, memperlancar ASI karena bisa menciptakan hormon bahagia nempel-nempel cantik sama anak, bisa menjadi healing si anak ketika sakit dan juga bisa menjadi weight booster.... Ayah, Ibu, Kakek & Nenek usahakan sesering mungkin untuk KMC-an yahhh :)
- Untuk para preemie mom & dad, harus kompak, sabar dan tegar yah... Saya gak bilang masa-masa awal itu mudah... BERATTTTT. hehehe. Tapi insya Allah, dengan tawakal kpd Allah SWT, kita pasti bisa melaluinya. Inget-inget aja perjuangan anak kita untuk survive hidup... Masya Allah.... Sesudah kita mengingat2 si little fighter itu, insya Allah pasti tenaga, mental dan semangat kita ter-recharge lagi...
- Oia... Ketika punya preemie baby, saya fokus mencari grup pertemanan para orang tua yang juga punya anak prematur.... Itu sumber ilmu & semangat bangett :) Alhamdulillah skrg ini sudah ada komunitas Prematur Indonesia.... Buibu/Pabapa bisa gabung kesana.... Banyak juga para dokter yang memiliki anak prematur di grup tsb, jadi secara ilmu & pengalaman, insya Allah bisa belajar ke grup tsb...
- Saya juga baca beberapa buku yg menurut saya bagus untuk memotivasi kita di awal-awal perjuangan, yakni: BREASTFEEDING SICK BABIES dari Satuan Tugas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia/Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (saya beli di olshop di instagram namanya Toko Sagung Seto)... Kemudian ini yg paling okeee banget menurut saya: THE PREMATURE BABY BOOK by William Sears, Robert Sears, James Sears and Martha Sears.... Buku ini yg menemani perjalanan saya through all bad & good times hehehe. Bukunya berbahas inggris, tapi sangat mudah untuk dicerna kok.... Buku ini dipinjemin sama sesama Preemie Mom = Mbak Mia yg sangat baik hati :) (itulah gunanya mencari pertemanan preemie parents, banyak bgt dapat pompaan semangat & pengetahuan)..... Tapi kata Mba Mia, buku tsb bisa dibeli di amazon.... Monggo dicari :)
- Sepertinya segitu dulu sharing pengalaman dari saya. Semoga sedikit bisa membantu bapak & ibu sekalian yah... SEMANGAT!
Sesungguhnya setelah kesulitan, ada kemudahan :)
Subscribe to:
Posts (Atom)